Ada kisah nih tentang seorang anak durhaka di Singapura. Saya copy paste dari Group FB dunia training.
Yang
patut disimak adalah bagaimana keren dan gantengnya sikap yang diambil
oleh perdana menterinya Singapura terhadap anak yang durhaka terhadap
orangtuanya. Kerenn kerennn.
Langsung aja ya disimak!
Sebuah
Kisah Nyata dari Negeri tetangga Singapura beberapa dekade lalu yang
cukup menghebohkan hingga Perdana Menteri saat itu, Lee Kwan Yew senior
turun tangan dan mengeluarkan dekrit tentang orang lansia di Singapura.
Dikisahkan
ada orang kaya raya di sana mantan Pengusaha sukses yang mengundurkan
diri dari dinia bisnis ketika istrinya meninggal dunia. Jadilah ia
single parent yang berusaha membesarkan dan mendidik dengan baik anak
laki-laki satu-satunya hingga mampu mandiri dan menjadi seorang Sarjana.
Kemudian
setelah anak tunggalnya tersebut menikah, ia minta ijin kepada ayahnya
untuk tinggal bersama di Apartemen Ayahnya yang mewah dan besar.
Dan
ayahnya pun dengan senang hati mengijinkan anak menantunya tinggal
bersama-sama dengannya. Terbayang dibenak orangtua tersebut bahwa
apartemen nya yang luas dan mewah tersebut tidak akan sepi, terlebih
jika ia mempunya cucu. Betapa bahagianya hati bapak tersebut bisa
berkumpul dan membagi kebahagiaan dengan anak dan menantunya.
Pada
mulanya terjadi komunikasi yang sangat baik antara Ayah-Anak-Menantu
yang membuat Ayahnya yang sangat mencintai anak tunggalnya itu tersebut
tanpa sedikitpun ragu-ragu mewariskankan seluruh harta kekayaan termasuk
apartment yang mereka tinggali, dibaliknamakan ke anaknya itu melalui
Notaris terkenal di sana.
Tahun-tahun berlalu, seperti biasa,
masalah klasik dalam rumah tangga, jika anak menantu tinggal seatap
dengan orang tua, entah sebab mengapa akhirnya pada suatu hari mereka
bertengkar hebat yang pada akhirnya, anaknya tega mengusir sang Ayah
keluar dari apartment mereka yang ia warisi dari Ayahnya.
Karena
seluruh hartanya, Apartemen, Saham, Deposito, Emas dan uang tunai sudah
diberikan kepada anaknya, maka mulai hari itu dia menjadi pengemis di
Orchard Rd. Bayangkan, orang kaya mantan pebisnis yang cukup terkenal di
Singapura tersebut, tiba-tiba menjadi pengemis!
Suatu hari, tanpa
disengaja melintas mantan teman bisnisnya dulu dan memberikan sedekah,
dia langsung mengenali si ayah ini dan menanyakan kepadanya, apakah ia
teman bisnisnya dulu. Tentu saja, si ayah malu danmenjawab bukan,
mungkin Anda salah orang, katanya. Akan tetapi temannya curiga dan
yakin, bahwa orang tua yang mengemis di Orchad Road itu adalah temannya
yang sudah beberapa lama tidak ada kabar beritanya.
Kemudian,
temannya ini mengabarkan hal ini kepada teman-temannya yang lain, dan
mereka akhirnya bersama-sama mendatangi orang tersebut. Semua mantan
sahabat karibnya tersebut langsung yakin bahwa pengemis tua itu adalah
Mantan pebisnis kaya yang dulu mereka kenal.
Dihadapan para
sahabatnya, si ayah dengan menangis tersedu-sedu, menceritakan semua
kejadian yang sudah dialaminya. Maka, terjadilah kegemparan di sana,
karena semua orangtua di sana merasa sangat marah terhadap anak yang
sangat tidak bermoral itu.
Kegemparan berita tersebut akhirnya terdengar sampai ke telinga PM Lee Kwan Yew Senior.
PM
Lee sangat marah dan langsung memanggil anak dan menantu durhaka
tersebut. Mereka dimaki-maki dan dimarahi habis-habisan oleh PM Lee dan
PM Lee mengatakan “Sungguh sangat memalukan bahwa di Singapura ada anak durhaka seperti kalian” .
Lalu
PM Lee memanggil sang Notaris dan saat itu juga surat warisan itu
dibatalkan demi hukum! Dan surat warisan yang sudah baliknama ke atas
nama anaknya tersebut disobek-sobek oleh PM Lee.
Sehingga semua
harta milik yang sudah diwariskan tersebut kembali ke atas nama Ayahnya,
bahkan sejal saat itu anak menantu itu dilarang masuk ke Apartment
ayahnya.
Mr Lee Kwan Yew ini ternyata terkenal sebagai orang yang
sangat berbakti kepada orangtuanya dan menghargai para lanjut usia
(lansia). Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Mr Lee
mengeluarkan Kebijakan / Dekrit yaitu “Larangan kepada para orangtua
untuk tidak mengwariskan harta bendanya kepada siapapun sebelum mereka
meninggal.
Kemudian, agar para lansia itu tetap dihormati dan
dihargai hingga akhir hayatnya, maka dia buat Kebijakan berupa Dekrit
lagi, yaitu agar semua Perusahaan Negara dan swasta di Singapura memberi
pekerjaan kepada para lansia. Agar para lansia ini tidak tergantung
kepada anak menantunya dan mempunyai penghasilan sendiri dan mereka
sangat bangga bisa memberi angpao kepada cucu-cucunya dari hasil
keringat mereka sendiri selama 1 tahun bekerja.
Anda tidak perlu
heran jika Anda pergi ke Toilet di Changi Airport, Mall, Restaurant,
Petugas cleaning service adalah para lansia. Jadi selain para lansia itu
juga bahagia karena di usia tua mereka masih bisa bekerja, juga mereka
bisa bersosialisasi dan sehat karena banyak bergerak. Satu lagi
sebagaimana di negeri maju lainnya, PM Lee juga memberikan pendidikan
sosial yang sangat bagus buat anak-anak dan remaja di sana, bahwa
pekerjaan membersihkan toilet, meja makan diresto dsbnya itu bukan
pekerjaan hina, sehingga anak-anak tsb dari kecil diajarkan untuk tahu
menghargai orang yang lebih tua, siapapun mereka dan apapun profesinya.
Sebaliknya,
Anak di sana dididik menjadi bijak dan terus memelihara rasa hormat dan
sayang kepada orangtuanya, apapun kondisi orangtuanya.
Meskipun
orangtua mereka sudah tidak sanggup duduk atau berdiri,atau mungkin
sudah selamanya terbaring diatas tempat tidur, mereka harus tetap
menghormatinya dengan cara merawatnya.
Mereka, warganegara
Singapura seolah diingatkan oleh PM Lee agar selalu mengenang saat
mereka masih balita, orangtua merekalah yang membersihkan tubuh mereka
dari semua bentuk kotoran, juga yang memberi makan dan kadang
menyuapinya dengan tangan mereka sendiri, dan menggendongnya kala mereka
menangis meski dini hari dan merawatnya ketika mereka sakit.
Bagaimana dengan Indonesia?
Mohon share ini kepada teman-teman Anda agar menjadi pengingat kepada kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar