Para penyelidik misi pesawat ruang angkasa Messenger makin
mengintensifkan pantauannya. Maklum, wahana milik NASA itu
pada Jumat pekan lalu sukses memasuki orbit sekitar Merkurius. Alhasil Messenger menjadi pesawat
ruang angkasa pertama yang mengorbit planet terdalam."Kami berharap dapat meningkatkan
pemahaman terhadap salah satu planet yang jadi tetangga terdekat,"
kata Sean C. Solomon, penyelidik utama misi Messenger. Nama
wahana penjelajah robotik ini merupakan singkatan dari Mercury
Surface, Space Environment, Geochemistry, and Ranging.
Wahana yang diluncurkan 2 Agustus 2004 telah menempuh
penerbangan sejauh 7,9 miliar kilometer. Dia mengelilingi matahari
sebanyak 15 kali dan melesat melintasi
Bumi, Venus dan Merkurius serta ngebut mengejar ketertinggalannya
dengan Mercurius. Planet Mercurius sendiri berada
dalam cengkeraman gravitasi Matahari. Alhasil planet yang
disebut-sebut berada di tepi neraka ini, mengitari Matahari dalam
setahun selama 88 hari, dengan kecepatan rata-rata 170.600 km/
jam. Menurut Sean C. Solomon, berhasil
memasuki orbit Merkurius menjadi puncak dari misi."Ini adalah
pencapaian terbesar Messenger
hingga masuk ke orbit Merkurius,"
ujar Manajer Proyek Messenger Peter Bedini dari Johns Hopkins.
Menurut Peter, pencapaian ini
adalah buah dari kerja keras tim
navigasi, panduan dan kontrol. Tidak
ketinggalan operasi misi yang
memandu pesawat melakukan
perjalanan sejauh 7,9 miliar kilometer.
Messenger saat ini berada di sekitar
46 juta km dari Matahari dan
sekitar 155 juta km dari Bumi.
Setelah mengalami pembakaran,
mesin berdaya 600 newton itu akan
"parkir" dalam 12 jam di orbit Merkurius.
Salah satu pertanyaan yang paling
diharapkan jawabannya dari misi
Messenger adalah apakah
Merkurius menyembunyikan air di
kawah es yang gelap?
Bulan memiliki kawah seperti ini.
Memang suhu lebih dari 370 derajat
Celsius memanggang wilayah
khatulistiwa Merkurius. Namun
suhu di kawah dekat kutub tetap
pada minus 183 derajat Celcius.
"Wilayah ini tidak tersorot Matahari
selama jutaan, mungkin milyaran
tahun," kata Salomo. "Sangat dingin.
Cukup dingin untuk menjaga air es
kurun waktu geologi yang lama."
Jika semua berjalan sesuai rencana,
Messenger yang parkir selama 12
jam menjadi sangat unik. Wahana ini
berada di titik rendah 200 km di atas
permukaan planet dan titik
terjauhnya lebih dari 15.193 km.
Untuk melakukan penelitian,
Messenger memuat kamera dengan
lensa sudut sempit dan lebar, serta
altimeter laser untuk memetakan
permukaan Merkurius. Ada pula
spektrometer guna menyelidiki komposisi batuan dan atmosfer planet.
Magnetometer akan mempelajari
bagaimana medan magnet pada inti
planet yang cair dan membentuk 60
persen massa Merkurius berinteraksi
dengan angin Matahari.
Setelah mengorbit, Messenger akan
kembali mengambil gambar pada 4
April. Wahana ini akan tinggal di
orbit selama empat tahun.
Misinya dapat diperpanjang selama
satu atau dua tahun jika anggaran
NASA memungkinkan. Ketika
bahan bakar habis dan tidak ada
tambahan dana, pesawat ruang
angkasa tersebut akan menabrak permukaan Merkurius.
0 komentar:
Posting Komentar