Malam sobat.. udah 1 bulan lebih gw ngga posting nih, soalnya lagi fokus aja ama real life. Kali ini gw cma skedar posting arsip tgs gw. yg ini tgs kimia tentan kalor pembakaran bahan bakar. Semoga bisa membantu sobat yg lagi mencari tentan kalor pembakaran bahan bakar. yg pengen ngopy boleh aja, asalkan jangan copas ini aja klo bisa cari yang lain. okeh,!!
Edit by :Hafizh A.
KALOR PEMBAKARAN
BAHAN BAKAR
A. Kalor Pembakaran Bahan Bakar Dalam
Kehidupan Sehari hari
Dalam kehidupan sehari-hari, untuk
melakukan aktivitasnya, manusia memerlukan banyak energi. Sumber energi
tersebut dapat diperoleh dari minyak bumi seperti Bensin untuk kendaraan bermotor, minyak tanah dan LPG untuk
keperluan rumah tangga, solar untuk mesin diesel, sumber energi pembangkit
listrik dan lain-lain. Bensin, Minyak Tanah, LPG dan Solar disebut juga bahan
bakar Fosil karena terbentuk dari sisa sisa tumbuhan dan hewan yang mati jutaan
tahun yang lalu. Bahan bakar Fosil ini mengandung unsur HidroKarbon (C dan H). Untuk memperoleh energi dari minyak
bumi biasanya melalui reaksi pembakaran dari sumber energi tersebut. Jika dibakar bahan bakar ini akan
menghasilkan energi (ΔHc) berupa panas disertai gas karbon dioksida (CO2)
dan uap air (H2O) jika pembakaranya sempurna dan Karbon Monoksida
(CO) dengan uap air (H2O) jika pembakaranya tidak sempurna. Selain energi panas, pembakaran ada juga yang
menghasilkan energi bunyi dan energi cahaya, seperti kembang api dan petasan.
Secara teoritis,
pembakaran dapat diartikan sebagai reaksi kimia berantai antara oksigen dengan
elemen yang mudah terbakar (combustible element). Proses pembakaran
digunakan pada berbagai kebutuhan manusia. Rekayasa konversi energi
memanfaatkan proses pembakaran untuk pembangkitan tenaga listrik, kendaraan
bermotor, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Untuk mendapatkan
manfaat yang maksimal dari proses pembakaran, dibutuhkan proses pembakaran yang
sempurna. Syarat-syarat agar dapat terjadi pembakaran sempurna yaitu:
1. Kuantitas udara (oksigen) yang disupply ke bahan bakar cukup.
2. Oksigen dan bahan bakar benar-benar tercampur.
3. Campuran bahanbakar-udara terjaga di atas temperatur pengapiannya.
4. Volume furnace cukup luas sehingga memberikan waktu yang cukup bagi campuran bahanbakar-udara untuk terbakar sempurna.
1. Kuantitas udara (oksigen) yang disupply ke bahan bakar cukup.
2. Oksigen dan bahan bakar benar-benar tercampur.
3. Campuran bahanbakar-udara terjaga di atas temperatur pengapiannya.
4. Volume furnace cukup luas sehingga memberikan waktu yang cukup bagi campuran bahanbakar-udara untuk terbakar sempurna.
Bahan bakar yang
bermacam-macam, memiliki spesifikasi campuran dengan udara yang berbeda pula.
Pada kondisi ideal,
proses pembakaran dapat terjadi apabila jumlah bahan bakar dan udara pada
proporsi tertentu, yang berdasarkan prinsip kimia (stoikiometrik). Namun
kenyataan yang terjadi adalah, campuran bahan bakar dengan udara di dalam furnace
(ruang bakar) sangat mustahil untuk mencapai kondisi sempurna. Untuk itulah
dibutuhkan adanya excess air yang disupply ke dalam proses pembakaran
untuk memastikan terjadinya pembakaran yang sempurna. Jumlah dari excess air
tergantung dari bahan bakar yang digunakan pada proses pembakaran.
Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran dari bahan bakar, dapat terjadi jika syarat-syarat kimia berikut tercapai:
Reaksi pembakaran dari bahan bakar, dapat terjadi jika syarat-syarat kimia berikut tercapai:
- Terjadi kombinasi yang sempurna antara dua atau lebih reaktan berdasarkan rasio stoikiometrik.
- Massa elemen reaktan harus sama dengan massa hasil reaksi (hukum kekekalan massa)
- Senyawa kimia terbentuk dari elemen-elemen kombinasi dengan hubungan massa yang tetap.
- Formasi dari senyawa yang menghasilkan panas (reaksi eksotermik) ataupun yang membutuhkan panas (reaksi endotermik), berdasarkan atas perubahan energi bebas dari reaksi.
Contoh lain :
Gas butana yang ada dalam gas
elpiji :
C4H10 + 4,5O2
→ 4CO2 + 5H2O ΔH = -685,6 kkal/mol
Untuk setiap mol dihasilkan 685,6 kkal, anda
dapat mengecek berapa kg gas yang ada di dapur dan kamu dapat menghitung berapa
panas yang dihasilkan.
Contoh lainnya kita ambil dari beberapa
senyawa yang tergolong dalam kelompok parafin, olefin dan naften.
Parafin :
CH4 + 2O2 → CO2
+ 2H2O ΔH = -192 kkal
C4H10 + 4,5O2
→ 4CO2 + 5H2O ΔH = -685,6 kkal
Olefin :
C2H4 + 2O2 →
CO2 + 2H2O ΔH = -647,1 kkal
C3H6 +4,5O2
→ 3CO2 + 3H2O ΔH = -646,1 kkal
Naften :
C5H10 + 7,5O2
→ 5CO2 + 5H2O ΔH = – 793.5 kkal
C6H12 + 9O2
→ 6CO2 + 6H2O ΔH = – 944,5 kkal
Dari data diatas tampak bahwa semakin banyak
jumlah atom karbon semakin besar panas yang dihasilkan yang diindikasikan
dengan besarnya ΔH yang dihasilkan.
PERTANYAAN
?
1. Sebutkan 3 Faktor Penyebab Terjadinya Pembakaran
Kalor pembakaran adalah kalor yang
dilepas di dalam suatu reaksi pembakaran. Ada 3 faktor agar pembakaran dapat
terjadi, yakni:
a.
adanya
bahan bakar
b.
oksigen
c.
kalor
untuk memulai pembakaran..
2. Apa Kelebihan Dan Kekurangan Pembakaran
Sempurna Dan Tidak Sempurna
Suatu bahan bakar
dapat dipandang ekonomis atau tidak bergantung pada kalor pembakaran
bahan-bahan tersebut. Semakin besar jumlah kalor yang dilepaskan pada reaksi
pembakaran, semakin besar pula nilai ∆H pembakarannya (∆Hc). jadi, bahan bakar
akan bernilai ekonomis jika dalam pembakarannya dapat dilepaskan kalor dalam
julah yang besar, sedangkan harga bahan bakarnya murah.
Akan tetapi, tidak semua bahan bakar dapat terbakar sempurna, sebagian ada yang pembakarannya tidak sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon apabila pembakaran tersebut mendapat suplai oksigen yang cukup akan menghasilkan gas Karbon dioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon apabila pembakaran tersebut tidak mendapat suplai oksigen yang cukup akan menghasilkan gas Karbon monoksida (CO) dan Uap air (H2O)
Akan tetapi, tidak semua bahan bakar dapat terbakar sempurna, sebagian ada yang pembakarannya tidak sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon apabila pembakaran tersebut mendapat suplai oksigen yang cukup akan menghasilkan gas Karbon dioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon apabila pembakaran tersebut tidak mendapat suplai oksigen yang cukup akan menghasilkan gas Karbon monoksida (CO) dan Uap air (H2O)
Pembakaran Sempurna
Pembakaran sempurna terjadi jika semua unsur C, H dan S yang terkandung dalam
bahan bakar bereaksi membentuk CO2, H2O dan SO2.
Pembakaran sempurna dapat dicapai dengan pencampuran antara bahan bakar dan
oksidator tepat/baik, dengan rasio udara dengan bahan bakar yang tepat pula
tepat. Jumlah bahan bakar dan oksidatornya (oksigen atau udara) dalam
pembakaran sempurna harus stoikiometris. Campuran stoikiometris yaitu jika
jumlah oksigen dalam campuran tepat untuk bereaksi dengan C, H dan S membentuk
CO2, H2O dan SO2.
Dampak Positif :
-
Lebih
Efisien bahan bakar (Tidak boros bahan bakar)
-
Mesin
tidak cepat panas
Dampak Negatif:
-
Menghasilkan gas buangan yg berbahaya bagi
lingkungan seperti:
1.
Karbon dioksida akan menimbulkan pemanasan
global
2.
Sulfur
dioksida akan menimbulkan iritasi saluran pernapasan, iritasi mata, batuk dan
hujan asam
Pembakaran Tidak
Sempurna
Dalam
pembakaran tidak sempurna ada sejumlah oksigen yang tidak memadai untuk terjadi
pembakaran sepenuhnya. Reaktan akan terbakar di oksigen, tetapi akan menghasilkan
berbagai produk. Ketika hidrokarbon terbakar di oksigen, reaksi akan
menghasilkan karbon dioksida, air, karbon monoksida, dan berbagai senyawa lain
seperti oksida nitrogen.
Dampak
Negatif :
1.
pembakaran
tidak sempurna menghasilkan lebih sedikit kalor. Jadi, pembakaran tidak
sempurna dapat mengurangi efisiensi bahan bakar
2.
Menghasilkan
gas buangan yang berbahasa seperti :
-
Karbon
monoksida: akan menimbulkan sakit kepala dan gangguan pernapasan
-
Nitrogen
oksida: akan akan menghasilkan asap kabut yang menyebabkan tumbuhan layu
dangangguan pernapasan
-
Timbal:
akan menimbulkan ititasi kulit, gatal-gatal, mata perih, infeksi
saluran pernapasan, memicu serangan jantung, merusak ginjal dan
mempengaruhi kemampuan otak
3.
Mesin
cepat panas
3.
Disurat kabar sering
dimuat kasus orang meninggal dalam mobil berhenti yang tertutup rapat dengan
mesin & AC menyala. Jelaskan apa
penyebab kematian orang tersebut?
Penyebab utama keracunan dalam mobil
kebanyakan dari keluarnya gas karbon monoksida (CO) pada sistem pembuangan yang
tidak berfungsi baik karena pipa pembuangan yang tidak dirawat alias bocor.
Hanya sedikit sekali keracunan di mobil yang diakibatkan oleh zat-zat yang terdapat
dalam perabotan mobil.Ketika seseorang menghidupkan AC dalam waktu lama saat
mobil diam dan kondisinya tertutup rapat akan membuat sirkulasi udara tidak
berjalan. Akibatnya gas karbon monoksida akan terakumulasi di dalam mobil.
Orang yang terpapar gas karbon monoksida yang lama kebanyakan berakhir dengan
kematian. Karbon monoksida sangat cepat menyingkirkan oksigen sehingga
menghalangi hemoglobin darah mengikat oksigen dan mengalirkannya ke seluruh
tubuh hingga ke paru-paru dan otak. Suplai oksigen yang berkurang ini bisa
berbahaya bagi jaringan dalam tubuh dan mengakibatkan kematian.
Biasanya orang yang terpapar gas karbondioksida akan lemas, luar biasa mengantuk dan seperti berhalusinasi. Sedikit sekali yang begitu sadar mampu mencari pertolongan karena begitu lemasnya hingga tidak bisa menggerakkan tangan untuk sekedar membuka pintu mobil. Jika si korban masih bisa diselamatkan, efek keracunan karbon monoksida bisa merusak otak dan sistem saraf, mempengaruhi kelakuan dan tingkat kepintaran, pertumbuhan lambat, sakit kepala, mual dan muntah. Tapi kebanyakan korban yang terpapar karbon monoksida tidak bisa diselamatkan.
Gejala umum yang ditimbulkan jika keracunan karbon monoksida adalah sakit kepala, pusing, lemas, mual, muntah, sakit pada dada dan merasa linglung. Jika kadarnya sudah tinggi maka bisa menyebabkan kehilangan kesadaran dan kematian yang cepat.
Biasanya orang yang terpapar gas karbondioksida akan lemas, luar biasa mengantuk dan seperti berhalusinasi. Sedikit sekali yang begitu sadar mampu mencari pertolongan karena begitu lemasnya hingga tidak bisa menggerakkan tangan untuk sekedar membuka pintu mobil. Jika si korban masih bisa diselamatkan, efek keracunan karbon monoksida bisa merusak otak dan sistem saraf, mempengaruhi kelakuan dan tingkat kepintaran, pertumbuhan lambat, sakit kepala, mual dan muntah. Tapi kebanyakan korban yang terpapar karbon monoksida tidak bisa diselamatkan.
Gejala umum yang ditimbulkan jika keracunan karbon monoksida adalah sakit kepala, pusing, lemas, mual, muntah, sakit pada dada dan merasa linglung. Jika kadarnya sudah tinggi maka bisa menyebabkan kehilangan kesadaran dan kematian yang cepat.
Untuk
itu periksakan selalu seluruh kondisi kendaraan , terutama jika ingin melakukan
perjalanan jauh. Bukan hanya menghindarkan dari kecelakaan lalu lintas tapi
bisa menghindari keracunan akibat gas buang yang masuk ke dalam mobil.
2 komentar:
makasih posting nya
membantu sekali :D
yap, kunjung balik ya
Posting Komentar