Sabar atau mengeluh ??
Apa perbedaan sabar dan mengeluh ??
Kenapa harus mengeluh ??
’’Mengeluh itu termasuk kebiasaan jahiliah, dan orang yang mengeluh,
jika ia mati sebelum tobat, maka Allah akan memotongnya bagai pakaian
dari uap api neraka. ” -HR Imam Majah
KISAH SEORANG WANITA YANG DI UJI BERAT DAN TIDAK MENGELUH
Pada suatu hari, Abul Hassan pergi ke Baitul Haram. Ketika tawaf,
tiba-tiba dia melihat seorang perempuan cantik yang wajahnya begitu
bersinar dan berseri.
’’Demi Allah, aku belum pernah melihat perempuan secantik itu dan wajahnya selalu terlihat gembira. Apa- kah perempuan itu
tidak pernah bersusah dan bersedih hati?” kata Abul Hassan.
Perempuan itu mendengar apa yang diucapkan Abul Hassan,
lalu dia bertanya.
”Apa yang kaukatakan, Saudaraku?” tanya perempuan itu. ’’Demi Allah, aku
selalu terbelenggu oleh perasaan sedih dan duka dikarenakan risau.
Tidak ada seorang pun yang mau
peduli dengan apa yang kurasakan ini.”
’’Persoalan apa yang membuatmu risau?” tanya Abul Hassan.
”Aku memiliki dua orang anak yang sudah dapat bermain sendiri dan
satu anak lagi yang masih kususui. Suatu hari suamiku sedang menyembelih
kambing kurban. Ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anak
pertamaku berkata kepada adiknya, ’Hai adikku, maukah aku tunjukkan
kepadamu bagaimana ayah menyembelih kambing?’ ’Ya, aku mau,’ jawab
adiknya. Sang kakak lalu menyuruh adiknya berbaring dan
kemudian menyembelih leher adiknya.” Perempuan itu bercerita.
”Lalu apa yang terjadi?” Abul Hassan penasaran.
’’Sang kakak ketakutan melihat darah yang keluar dari leher adiknya.
Ia kemudian lari ke atas bukit. Nahas baginya karena dia dimangsa oleh
buaya. Ayahnya kemudian mencari anaknya hingga ia pun mati kehausan dan
ketika aku letakkan bayiku untuk mencari suamiku, tiba-tiba bayiku
merangkak menuju periuk
yang berisi air panas. Ditariknya periuk itu dan tumpahlah air panas
menyiram tubuhnya hingga melepuh seluruh kulit badannya. Kejadian itu
terdengar oleh anakku yang telah menikah dan tinggal di daerah lain. Ia
pun jatuh dan pingsan hingga menemui ajalnya. Kini, aku tinggal sebatang
kara.”
Abul Hassan tertegun mendengar cerita si perempuan cantik itu.
’’Bagaimana kau bisa sabar menghadapi semua musibah hebat itu?” tanyanya kemudian.
”Tak seorang pun dapat membedakan antara sabar dan mengeluh,
melainkan ia menemukan di antara keduanya dan menemukan jalan yang
berbeda. Adapun sabar dengan memperbaikinya, maka hal itu baik dan
terpuji akibatnya. Adapun mengeluh, maka ia tidak mendapat ganti atau
sia-sia belaka,” jawab perempuan itu. “Kesabaran harus dimiliki setiap
orang ketika menerima musibah dan cobaan dari Allah karena Allah akan
mengganti kesabarannya di dunia dengan-Nya menjadi kekasih-Nya dan
ketika di akhirat akan Menggantinya dengan surga.”